Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

contoh cerpen anak sekolah


 NAMA                  : Mawar Sari
KELAS                  : IX C
NOMOR                : 19


LANTUNAN AYAT TERAKHIR
AMEERA
           
            Ameera Hazrina nama seorang mahasiswi kedokteran di salah satu universitas ternama di Amerika, selain dirinya seorang mahasiswi ia adalah seorang pendakwah muda dan suka mengisi berbagai seminar keagamaan. Ameeramemiliki seorang sahabat bernama Azahra Mekar, Zahra adalah seorang mahasiswi jurusan seni Ameera dan Zahra merupakan sahabat yang tak dapat dipisahkan. Ameera dan Zahra pertama kali bertemu saat merekamasuk universitas. Walaupun mereka berdua merupakan sahabat yang tidak dapat dipisahkan Ameera dan Zahra memiliki sifat yang sangat berbeda Ameera seorang gadis pintar berparas cantik nan lugu, berkerudung besar dengan sehelai cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Berbeda dengan Zahra, tak seperti namanya Zahramerupakan seorang gadis yang bebas, tak berjilbab bahkan sering menggunakan pakaian minim Zahra sangat jauh dari agama, shalat, membaca Al-qur’an Zahra sudah lupa dengan itu.
            Subuh kali ini terasa begitu sejuk, gerimis yang datang tanpa diundang menjadi musik pengiring di subu kali ini. Ameera termenung didalam sudut kamarnya dengan tasbih ditangan. Mulut Ameera tak berhenti – hentinya Istigfar. Tak berapa lama adzan subuh berkumandangAmeera segera bergegas pergi ke kamar mandidan mengambil air wudu.Setelah mengambil air wudu Ameera bergegas sholat subuh. Berbeda dengan Zahra ia masih setia di atas kasurnya itu. Zahra tidak menunaikan sholat lima waktu walaupun ia seorang muslim.
            Pagi ini amera berniat mengajak zahra pergi keseminar keagamaan. Sudah menjadi tekad Ameera dari dulu bahwa ia ingin merubah Zahra menjadi seorang yang taat akan agamadan perintah Allah SWT. Namun bukanlah hal yang muda bagi Ameera untuk mengubah Zahra.
            Sendari tadi Ameera menunggu kedatangan Zahra namun tak kunjung datang. Sudah satu jam Ameera menunggu disebuah kafe.
            “Astagfirulla haladim, kenapa Zahra tidak tadang-datang, apa dia lupa dengan       janjinya hari ini” kata ameera
            “Hayo” dari belakang Zahra mengagetkan Ameera
            “Astagfirulla, Zahra kenapa kamu baru datang  sudah satu jam aku nunggu kamu !”           kata Ameera
            “Maaf Meer aku tadi telat bangun, aku juga bingung mencari baju yang cocok untuk          hari ini” kata Zahra
            “Kamu tidak shalat subuh lagi” tanya Ameera
            “Tidak, aku lupa” jawab Zahra
            “Zah, sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk menunaikan shalat lima waktu        “ nasihat Ameera
            “Hmm, aku lupa : oh iya apa keperluanmu Meer kata Zahra mengalihkan     pembicaraan   
            “Zah, hari ini aku ingin mengajakmu ke seminar keagamaan, aku mohon Zah kali ini           kamu ikut” pinta Ameera
            “Baiklah hanya untuk kali ini saja aku datng ke acara membosankan seperti itu” kata          Zahra
            “Jangan lupa hari ini jam dua siang, pakai pakaian sopan dan kenakan krudung !” kata
            Ameera
            Untuk pertama kalinya Zahra mengenakan krudung dan datang ke seminar keagamaan. Ameera senang melihat sahabatnya mengenakan krudung.
            “Assalamualaikum” jawab Zahra
            “Ayo masuk” ajak Ameera kepada Zahra
            Tanpa menjawab Zahra pergi masuk dengan Ameera kedalam gedung tempat seminar keagamaan dilaksanakan. Hari ini di acara keagamaan disampaikan tentang Hijra seorang perempuan pendosa. Waktu berjalan dengan semestinya acara seminar sedang berjalan. Saat Ameera mengisi acara dan memberikan ceritanya entah mengapa hati Zahra terasa sesak. Begitu banyak beban yang memenuhi Zahra, tanpa sadar Zahra menitihkan air mata. Zahra selama ini hidupnya penuh dosa. Tak teras waktu berlalu seminarsudah selesai Ameera pun bergegas menemui Zahra.
            Berminggu-minggu sudah Zahra memikirkan masalah ini. Hati Zahra mulai tergerak untuk berhijab, tapi sisi lain Zahra belum siap mental untuk mengenakan hijab. Bagaimna tidak di negara amerika yang merupakan negara minoritas islam ini sangat jarang wanita mengenakan hijab. Zahra kagum terhadap Ameera ia sudah tergerak dan mau mengenakan kerudung bahkan cadar. Ameera tidak pernah memperdulikan pandangan orang terhadapnya.
            Kesedihan Zahra tak sampai disitu tuhan memberikan cobaan yang begitu berat. Sang bunda meninggalkan nya untuk selama-lamanya.Hati Zahra benar-benar hancur dia sangat terpukul. Kabar ini akhirnya sampai ketelinga Ameera. Ameera sangat berduka atas meninggalnya ibunda Zahra
            Malam ini Ameera pergi kerumah Zahra untuk mengucaapkan belasungkawa kepada Zahra.
            “Inalillah wainallahi roji’un aku turut berduka cita terhadap kepergian bundamu Zah”
            ucap Ameeera
            “Terima kasih Meer” jawab Zahra sambil menangis dan memeluk Ameera
            “Tabah Meer,ini ujian dari allah, allah punya jalan tersendiri untukmu Zah” kata
            Ameera
            “Tapi kenapa allah memberikan cobaan begitu berat”
            “Zah Allah tidak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya, yang
            harus kamu lakukan saat ini hanyalah tabah, kamu hanya bisa mendoakan Bundamu”
            “Meer aku ingin belajar agama lebih banyak, aku ingin belajar sholat dan membaca
            Al-quran aku ingin mendoakan Bundaku” ucap Zahra sambil menangis
            Hati Ameera senang mendengar perkataan Zahra. Ameera bangga sekian lama Ameera mengajak Zahra berhijab namun baru kali ini Zahra mau mengikuti nasehatnya hidayah tidak datang dengan sendirinyanamunharus dicari allah memberikan kemudahan bagi setiap umatNya yang mau berubah kejalan Allah. Berhijablah sebelum terlambat.
            Mulai hari ini Ameera akan mengajari Zahra tentang agama islam. Ameera membawakan sebuah bukupanduan shalat untuk Zahra.
            “Assamualaikum” ucap Ameera lembut
            “Wa’alaikumsalam Meer” jawab Zahra
            “Sudah lama menunggu ya”
            “Tidak Meer, aku juga baru datang kok”
            “Alhamdulillah aku tidak membuatmu menunggu lama,Zah aku ada sesuatu
            untukmu” kata Ameera sambil menyodorkan buku panduan shalat
            “Apa ini Meer”
            “Buku panduan shalat untuk mu belajar shalat Zah !”
            “sudah sekian lama semenjak aku kenal dunia malam dan bergaul dengan beba aku
            tidak pernah shalat lagi Meer”
            “Tak apa Zah, yang penting sekarang kamu mau berubah” ucap Meera
            Ameera mengajak Zahra ke sebuah masjid. Ameera memberikan sebuah mukena kepada Zahra. Pertama kalinya Zahra memegang mukena lagi air mata Zahra jatuh setelah sekian lama apa saja yang aku lakukan  hanya serengkaian dosa yang kuperbuat. Pikiran itulah yang memenuhi benak Zahra saat ini. Ameera mengajarkan Zahra shalat, Ameera memberikan contoh doa dan gerakan shalat pada zahra.
            Perlahan namun pastiZahra mulai menguwasai gerakan dan bacaan shalat. Sekarang giliran Ameera mengajarkan Zahra membaca Al-quran.
            “ Zah apakau bisa membaca Al-quran”tanya ameera lembut.
“Tidak Meer aku tidak bisa”
“baiklah aku aakan mengajarimu”
Ammera mengambil sebuah al-quran dan membacanya surat Ar-rahman adalah surat yang dibaca Ameera. Baru ayat pertama Ameera membaca, Zahra sudah menitihkan air mata sederas-derasnya. Zahra begitu berdosa mengapa selama ini ia tidak taat kepada agama. Mengapa ia hanya memikirkan kebahagiaan didunia.
Waktu silih berganti, hari menjadi minggu dan minggu menjadi bulan. Sudah enam bulan Zahra belajar agama Islam kepada Ameera kini Zahra berubah menjadi seorang wanita sholehah. Tak ada yang bisa Zahra lakukan selain berterima kasih kepada Ameera.
“Meer, aku berterima kasih kepadamu, terima kasih Meer kamu mau membimbingku
 kejalan yang benar, aku tak bisa membalas jasamu Meer” ucap Zahra
“Tidak apa Zah, sudah menjadi kewajiban sesama muslim saling membantu, aku
senang membantumu Zah, aku iklas” jawab Ameera.
Hari ini Ameera dan Zahra berniat pergi ke sebuah pengajian di salah satu masjid di Amerika yang di datangi para muslim di Amerika. Sesampainya di sana Ameera dan Zahra duduk didepan. Semua orang kagum terhadap suara Ameera yang begitu merdu. Mendengar suara Ameera Zahra begitu kagum, ia merasa sangat beruntung memiliki teman seperti Ameera. Ameera melantunkan ayat Al-quran dengan merdu, tak terduga saat ayat terakhir selesai tiba-tiba Ameera terjatuh pingsan semua orang merasa panik termasuk Zahra. Zahra dibantu seorang Ustad membawa Ameera ke rumah sakit.
Dengan perasaan was-was dan khawatir Zahra menunggu Ameera diruang rumah sakit. Akhirnya dokter pun keluar dan menemui Zahra.
“Maaf dengan walinya Ameera” tanya dokter tersebut
“Iya saya temannya Ameera”
“Maaf, kangker selaput otak yang diderita Ameera sudah memasuki stadium akhir,
 kami sudah tidak bisa menyelamatkan nyawa Ameera”
“Apa maksud dokter” kata Zahra kebingungan
“Ameera sudah meninggal” kata dokter itu
“Innalilahi wainalilahi rojiun” ucap Zahra
Air mata Zahra tak terbendung lagi. Tidak cukupkah Allah mengambil sang Bunda mengapa sekarang Allah mengambil Ameera. Mengapa ameera pergi begitucepat. Tak hanya kepergian Ameera yang membuat sedih, tapi juga penyakit yang diderita Ameera mengapa selama ini Zahra tidak tahu, mengapa Ameera tidak bererita kepada Zahra.apakah Ameera tidak percaya kepada Zahra. Kesedihan dan juga rasa kehilangan begitu dirasakan Zahra.
Pagi ini adalah hari pemakaman Ameera. Udara dingin, awan hitam dan gerimis melengkapi pemakaman itu. Hati zahra masih berat untuk meiklaskan Ameera. Namun apa gunanya air mata hanya mendoakan Ameera yang bisa ia lakukan. Sembari duduk di samping makam Ameera Zahra berdoa dan menitihkan air matanya
“Meer, aku hanya bisa mendoakanmu, terima kasih kamu telah menjadi sahabat
 terbaik, terima kasih Meer, berkatmu aku menjadi Zahra yang patuh akan Allah
 memang Barat meiklaskanmu. Namun akan ku coba Meer” ucap Zahra sambil
 menangis
Lantunan ayat al-quran terakhir Ameera yang didengar Zahra akan selalu Menjadi kenangan terindah. Zahra tak akan melupakan semua kebaikan seorang Ameera Hazrina.



Post a Comment for "contoh cerpen anak sekolah"